Friday 24 July 2015

KISAH PEMUDA MENJUAL DIRI DAN HARTANYA KE JALAN ALLAH


Dalam suatu kisah yang dipaparkan Al Yafi’i dari Syeikh Abdul Wahid bin Zahid, dikatakan: Suatu hari ketika kami sedang bersiap-siap hendak berangkat perang, aku meminta beberapa teman untuk membaca sebuah ayat. Salah seorang lelaki tampil sambil membaca ayat Surah At Taubah ayat 111, yang artinya sebagai berikut :

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta
mereka dengan memberikan surga untuk mereka”

Selesai ayat itu dibaca, seorang anak muda yang berusia 15 tahun atau lebih bangkit dari tempat duduknya. Ia mendapat harta warisan cukup besar dari ayahnya yang telah meninggal. Ia berkata:”Wahai Abdul Wahid, benarkah Allah membeli dari orang-orang mu’min diri dan harta mereka dengan sorga untuk mereka?” “Ya, benar, anak muda” kata Abdul Wahid. Anak muda itu melanjutkan:”Kalau begitu saksikanlah, bahwa diriku dan hartaku mulai sekarang aku jual dengan surga.”

Anak muda itu kemudian mengeluarkan semua hartanya untuk disedekahkan bagi perjuangan. Hanya kuda dan pedangnya saja yang tidak. Sampai tiba waktu keberangkatan pasukan, ternyata pemuda itu datang lebih awal. Dialah orang yang pertama kali kulihat. Dalam perjalanan ke medan perang pemuda itu kuperhatikan siang berpuasa dan malamnya dia bangun untuk beribadah. Dia rajin mengurus unta-unta dan kuda tunggangan pasukan serta sering menjaga kami bila sedang tidur.
Sewaktu sampai di daerah Rom dan kami sedang mengatur siasat pertempuran, tiba-tiba dia maju ke depan medan dan berteriak:”Hai, aku ingin segera bertemu dengan Ainul Mardhiyah . .” Kami menduga dia mulai ragu dan pikirannya kacau, kudekati dan kutanyakan siapakah Ainul Mardiyah itu.

Ia menjawab: “Tadi sewaktu aku sedang mengantuk, selintas aku bermimpi. Seseorang datang kepadaku seraya berkata: “Pergilah kepada Ainul Mardiyah.” Ia juga mengajakku memasuki taman yang di bawahnya terdapat sungai dengan air yang jernih dan dipinggirnya nampak para bidadari duduk berhias dengan mengenakan perhiasan-perhiasan yang indah. Manakala melihat kedatanganku, mereka bergembira seraya berkata: “Inilah suami Ainul Mardhiyah . . . . .”

“Assalamu’alaikum” kataku bersalam kepada mereka. “Adakah di antara kalian yang bernama Ainul Mardhiyah?” Mereka menjawab salamku dan berkata: “Tidak, kami ini adalah pembantunya. Teruskanlah langkahmu” Beberapa kali aku sampai pada taman-taman yang lebih indah dengan bidadari yang lebih cantik, tapi jawaban mereka sama, mereka adalah pembantunya dan menyuruh aku meneruskan langkah.

Akhirnya aku sampai pada kemah yang terbuat dari mutiara berwarna putih. Di pintu kemah terdapat seorang bidadari yang sewaktu melihat kehadiranku dia nampak sangat gembira dan memanggil-manggil yang ada di dalam: “Hai Ainul Mardhiyah, ini suamimu datang . …”

Ketika aku dipersilakan masuk kulihat bidadari yang sangat cantik duduk di atas sofa emas yang ditaburi permata dan yaqut. Waktu aku mendekat dia berkata: “Bersabarlah, kamu belum diizinkan lebih dekat kepadaku, kerana ruh kehidupan dunia masih ada dalam dirimu.” Anak muda melanjutkan kisah mimpinya: “Lalu aku terbangun, wahai Abdul Hamid. Aku tidak sabar lagi menanti terlalu lama”.

Belum lagi percakapan kami selesai, tiba-tiba sekelompok pasukan musuh terdiri sembilan orang menyerbu kami. Pemuda itu segera bangkit dan menyerang mereka. Selesai pertempuran aku mencuba meneliti, kulihat anak muda itu penuh luka ditubuhnya dan berlumuran darah. Ia nampak tersenyum gembira, senyum penuh kebahagiaan, hingga ruhnya berpisah dari jasadnya untuk meninggalkan dunianya. 

Sumber : Kitab Tanbihul Ghafilin Karangan Syeikh Abu Laits As Samarqandi

RAHSIA NABI KHIDIR BERUMUR PANJANG


Ternyata ada suatu rahasia yang menyebabkan Nabi Khidir as masih hidup hingga sekarang ini. Tentu semua itu adalah kehendak Allah SWT terhadap hamba-Nya yang satu ini.
Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa'labi dari Imam Ali ra.
Semoga dengan kisah ini akan lebih memantapkan keimanan kita kepada Allah SWT, bahwa jika Allah SWT berkehendak maka akan TERJADILAH. Tidak seorang pun yang mampu menghalanginya.

Pada zaman dahulu hiduplah seorang hamba Allah SWT yang melebihkan kepada dirinya dengan menjadi seorang raja. Dialah Raja Iskandar Zulkarnaen, yang namanya telah tersebut dalam Al Qur'an.
Pada tahun 322 SM, Raja Iskandar Zulkarnaen berniat mengadakan perjalanan untuk mengelilingi bumi dan Allah SWT mewakilkan salah satu malaikatnya yang bernama Rofa'il untuk menyertainya dalam perjalanan panjang itu.
Dialog Malaikat dan Raja Iskandar Zulkarnaen.
Karena ditemani oleh seorang malaikat, Raja Zulkarnaen banyak mengajukan pertanyaan seputar dunia dan akhirat serta isinya. Salah satu pertanyaan yang paling terkenal adalah tentang ibadah para malaikat di langit.
"Wahai Malaikat Rofa'il, ceritakanlah kepadaku tentang ibadahnya para malaikat yang ada di langit," tanya Raja Zulkarnaen.
"Para malaikat yang ada di langit ibadahnya ada yang berdiri tidak mengangkat kepala selama-lamanya, ada juga yang bersujud tidak mengangkat kepala selama-lamanya, ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya," jawab Malaikat Rofa'il.
"Duh, alangkah senangnya hati ini seandainya aku dapat hidup bertahun-tahun lamanya untuk beribadah kepada Allah SWT," kata Raja Zulkarnaen.
"Wahai raja, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sumber air di bumi. Namanya Ainul Hayat, artinya sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminum airnya seteguk, maka ia tidak akan mati sampai hari kiamat atau jika ia memohon kepada Allah SWT untuk dimatikan," kata Malaikat Rofa'il.
"Apakah engkau tahu tempat Ainul Hayat itu wahai Malaikat Rofa'il?" tanya raja.
"Sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di bumi yang gelap," jawab Malaikat Rofail.
Setelah Raja Zulkarnaen mendengar penuturan malaikat Rofa'il tentang Ainul Hayat itu, maka raja segera mengumpulkan para alim ulama pada saat itu. Sebelumnya, raja bertanya kepada mereka tentang letak Ainul Hayat, tapi mereka semua menjawab tidak tahu.
"Wahai para alim ulama, tahukah kalian dimanakah letak Ainul Hayat itu?" tanya raja.
"Kami tidak mengetahuinya wahai baginda, hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui," jawab salah seorang ulama.
Di luar dugaan, dari pertanyaan Raja Zulkarnaen tersebut, ada salah seorang ulama yang mampu menjawab meski tidak sedetail letaknya.
"Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat Nabi Adam as bahwa beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah SWT meletakkan Ainul Hayat itu di bumi yang gelap," kata ulama itu.
"Dimanakah bumi yang gelap itu?" tanya raja.
"Yaitu di tempat terbitnya matahari," jawab orang alim ulama itu.
Kemudian Raja Zulkarnaen menyuruh para pengawalnya untuk menyiapkan segala keperluan untuk mencari dan mendatangi tempat Ainul Hayat itu.
"Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap?" tanya raja.
"Kuda betina yang masih perawan," jawab para sahabatnya.
Akhirnya raja mengumpulkan seribu kuda betina yang masih perawan dan ia memilih diantara 6 ribu tenteranya yang pandai serta ahli dalam mencambuk. Di antara para tentera itu, ada yang bernama Nabi Khidir as, bahkan beliau menjawat sebagai perdana menteri kala itu.

Setelah dirasa semua cukup dan siap, maka berangkatlah Raja Zulkarnaen dan Nabi Khidir as yang berjalan di depan pasukan. Setelah sekian lama mencari, akhirnya mereka mengetahui tempat terbitnya matahari.
Mereka pun menuju arah terbitnya matahari tersebut.
Perjalanan ke temnpat tujuan tersebut memakan waktu 12 tahun lamanya untuk sampai di bumi yang gelap itu. Gelapnya bukanlah seperti di waktu malam hari, melainkan gelap kerana ada pancaran seperti asap.
Raja Zulkarnaen sudah tidak sabar lagi hendak masuk ke tempat gelap itu, namun salah seorang cendikiawan mencegahnya. Para tentera berkata kepada raja,
"Wahai Baginda, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk ke tempat gelap ini, kerana tempat yang gelap ini berbahaya."
"Wahai prajurit, kita harus memasukinya, tidak boleh tidak," sanggah sang raja.
Kerana raja bersikap keras hendak masuk, maka tak ada seorang pun yang berani melarangnya.
"Diamlah dan tunggulah kalian di sini selama 12 tahun. Jika aku datang kepada kalian dalam masa itu, maka kedatanganku terhadap kalian termasuk baik. Dan jika aku tidak datang dalam 12 tahun, maka pulanglah kalian kembali ke negeri kalian," ujar sang raja.
Setelah itu raja mendekat dan bertanya kepada malaikat Rofa'il,
"Apabila kita melewati tempat gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita?"
"Tidak kelihatan" jawab Malaikat Rofa'il.
"Akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara. Jika mutiara itu ke atas bumi, maka mutiara itu dapat emnjerit dengan suara yang keras, dengan demikian kawan-kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian," jelas Malaikat Rofa'il lebih lanjut.

Demikianlah, akhirnya Raja Iskandar Zulkarnaen masuk ke tempat yang gelap itu. Selama 18 hari lamanya tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam maupun siang. Tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi Nabi Khidir as.
Pada saat mereka berjalan, maka ALlah SWT memberi wahyu kepada Nabi Khidir as.
"Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu."
Setelah Nabi Khidir as menerima wahyu itu, beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya,
"Berhentilah kalian di tempat masing-masing dan jangan kalian meninggalkan tempat kalian sebelum aku datang kepada kalian."
Kemudian Nabi Khidir as menuju kanan jurang hingga beliau menemukan Ainul Hayat itu. Beliau turun dari kudanya, melepaskan pakaiannya dan turun ke Ainul Ahaya tersebut. Beliau mandi dan minum air sumber hidup tersebut dan beliau merasakan bahwa airnya lebih manis daripada madu.
Sesudah mandi dan minum air tersebut, beliau keluar dari tempat itu kemudian menemui Raja Iskandar Zulkarnaen. Raja tidak mengetahui apa yang telah terjadi atas diri Nabi Khidir as.
Wallahu a'lam.

KISAH 3 PEMUDA TERPERANGKAP DI DALAM GUA


Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari Muslim dikisahkan, ada tiga orang pemuda pergi hendak beribadah kepada Allah. Di perjalanan hujan turun sangat lebat sekali. Lalu mereka pun berlindung di dalam sebuah gua. Tiba-tiba jatuh sebuah batu sangat besar menutupi mulut gua. Ketiga-tiga pemuda itu akhirnya terkurung dan tidak dapat keluar.
Seorang dari mereka berkata kepada yang lainnya, “Wahai hamba Allah, demi Allah, tidak ada yang dapat menyelamatkan kita sekarang ini kecuali Allah Swt. Barangkali ada amal paling baik yang pernah kita lakukan yang dapat kita kemukakan kepada-Nya untuk menyelamatkan kita dari musibah ini”.
Salah seorang dari mereka lalu berkata, “Ya Allah, saya pernah terpikat kepada seorang wanita yang sangat cantik. Kerana aku memiliki kekuasaan dan kekayaan, lalu aku bayar wanita itu dengan harga yang dikehendakinya. Ketika kami berdua-duaan dan aku mempunyai kesempatan untuk berbuat zina, tiba-tiba aku ingat siksa-Mu ya Allah, lalu aku batalkan niat buruk itu. Ya Allah, seandainya apa yang aku perbuat itu baik menurut-Mu, tolong geserkan batu besar yang menghalangi mulut gua ini.”
Selesai pemuda itu berkata-kata, tiba-tiba batu besar yang menutupi mulut gua itu bergeser sedikit, tetapi mereka belum dapat keluar.
Lalu pemuda kedua pula berkata, “Ya Allah, aku pernah menyuruh sekelompok orang bekerja dengan upah masing-masing setengah dirham. Ketika mereka selesai bekerja, aku terus membayar upahnya. Tiba-tiba ada salah seorang daripadanya menolak mengambil upah itu, kerana ia merasa melakukan dua pekerjaan sekaligus. Ia hanya ingin diupah sebanyak satu dirham. Kerana tidak bersetuju dengan kadar upahnya, orang itu lalu pergi begitu sahaja tanpa mengambil upahnya terlebih dahulu.
Sepeninggalan orang itu, aku laburkan wangnya yang setengah dirham itu sehingga menghasilkan banyak keuntungan. Pada suatu hari orang tadi datang semula dan meminta upahnya yang setengah dirham itu. Lalu aku berikan kepadanya 10 ribu dirham dari keuntungan wangnya yang setengah dirham dari upahnya dahulu. Orang tersebut terkejut dan mengatakan: “Jangan kamu hendak bergurau, upah aku dahulu bukan sebesar ini tetapi hanya setengah dirham”. Lalu aku jelaskan, bahawa wangnya yang setengah dirham itu telah aku laburkan sehingga terus bertambah sampai sebanyak ini.
Setelah jelas, dia pun mengambilnya dengan penuh bahagia dan rasa syukur. Ya Allah, Engkau Maha Tahu, aku melakukan itu semata-mata kerana mengharapkan keredhaan-Mu. Ya Allah, jika apa yang aku lakukan itu baik menurutMu, tolong angkat batu yang menghalangi tempat keluar kami ini.”
Lalu batu itu bergeser kembali, namun mereka tetap belum dapat keluar.
Pemuda yang ketiga pula lalu berkata, “Ya Allah, kedua orang tua ku sudah sangat tua. Meskipun demikian, aku sangat menyayangi keduanya dan aku tidak pernah minum atau makan sebelum keduanya minum dan makan. Suatu hari aku bawakan sebotol air susu untuk keduanya namun mereka sedang tidur dengan lena. Aku tidak berani mengejutkannya, lalu aku tunggu sehingga keduanya bangun. Meskipun anak aku waktu itu menangis meminta susu itu, namun aku tidak memberikannya sebelum kedua orang tua aku meminumnya terlebih dahulu. Apabila kedua orang tua ku bangun, aku terus memberinya minum.
Ya Allah, Engkau Maha Tahu, apa yang aku perbuat itu semata-mata kerana mengharap keredhaan-Mu, maka tolong alihkan batu ini supaya kami dapat keluar”. Akhirnya batu itu bergeser kembali dan akhirnya mereka dapat keluar dari gua tersebut dengan selamat. (HR.Bukhari dan Muslim).

Sumber : Kitab Tanbihul Ghafilin Karangan Syeikh Abu Laris As Samarqandi.

Saturday 18 July 2015

SUBAHANALLAH..... SESUNGGUHNYA HIDAYAH MILIK ALLAH......


Kepada kakak dan abang yg tanya bagaimana saya meluk islam.dan pejalanan saya .disini saya tulis kisah saya bagaimana saya dapat mimpi meluk islam....
agar panjang skit.
Dulu bang AZAN shaja,saya mesti marah.dengan Ayat yg agar kasar.Sebab pasal Azan pernah saya gaduh dengan Imam yang tinggal kat tempat saya.Tetapi imam hanya senyum shaja.Pernah juga saya koyakan Al-quran dan Bakar Al-quran.Pernah jugak saya buang Al-quran ke najis anjing.Hati saya masa itu hanya rasa gembira tidak rasa bersalah.
Pada 1malam.Datanglah mimpi yg amat takut.Kaki saya diikat dan ditarik oleh Seorang yg badan besar hodoh busuk.Saya ditarik hampir 1lubang yg api Panas.Saya menyerit Tolong tolong tolong .Tertiba dtglah Seorang badanya agar besar.Saya nampak orang tu becakap ngan lelaki hodoh tu.kemuadian rantai dikaki saya hilang.Orang tu datang ke saya.Saya pandang orang tu.tetapi wajah orang tu terlalu Silau,hanya dapat tengok bentuk badan dan rupa wajahnya .dia ada janggut yg tak berpa panjang rambut taklah panjang.Saya cuba nak tengok orang tu.tetapi terlalu silau.lepas tu dia pun bawa saya ke satu tempat.iaitu masjid.
Setelah sampai kemasjid.Dia bagi tau saya.Masuklah kedalam,Rumah awak kelak disini.Saya pun pandangnya..Mukanya sentiasa senyum walaupun silau .Apabila saya masuk kedalam masjid.Orang tu pun hilang.Dalam masjid tu saya memandang..wow ramainya orangnya sampai tak nampak pehujungnya.saya hanya nampak mereka tengah duduk baca Al-quran.saya pandang depan.dari tempat diri saya memandang kehadapan susah nak tengok pehujungnya.Saya pandang pulak kekanan.tak dapat saya menlihat penhujungnya begitu juga kiri.Dalam masjid saya tidak nampak dinding,hanya ada tiang tiang yang amat besar.saya pandang keatas.tiada bumbung terus nampak langit yang cantik.
Lepas tu dengarlah Suara Azan.Saya pun terkejut dan terus bangun.oh baru saya tahu tadi tu minpi.Tapi tak sampai 5minit Surau dekat dengan balai polis dan Masjid dibawah sikit pun Azan Subuh.pekara amat pelik belaku masa tu ialah.kedengaran suara kipas suara burung,semua tak dapat dengar.Hanya dapat dengar ialah Suara Azan kat otak .Masa tu macam kena pukau.Habis shaja Azan ,suara suara dapat dengar kembali.Pekara ni belaku 3 hari berturut turut.Dan juga mimpi yg sama.
Saya pernah cerita hal ini kepada keluarga apabila sarapan pagi.mereka kata hanyalah mimpi.lupakan shaja.saya pun pikir camtu.so tak ambil kisah sgt.
Mimpi hari kedua datang sekali lagi.Saya cerita pasal ni kepada keluarga.Abang saya yg agama kristian pun cadangkan pada mak bawa saya jumpa Paderi dipulau pinang Gereja besar.Sebelum tu mak bawa saya pi jumpa tok bomoh cina.Tok bomoh kata saya kena pukau black magic orang melayu.dia pun tulis satu kertas lepas tu bakar habuknya letak dalam air lepas tu suruh saya minum.saya pun minum air habuk tu.Bomoh tu cakap saya sudah ok .boleh tidur lena dan mimpi tak datang kacau lagi..Lepas tu mak dan abang bawa saya ke gereja pulau pinang.Sampai shja gereja Abang saya pijumpa Paderi.dan cerita hal saya kepada paderi.Paderi pun datang dan dengan 2cawan air..1 cawan air ialah holy water dan 1 lagi air ialah darah jesus(tetapi adalah air ribina)Paderi pun suruh saya minum kedua dua air tu.setelah minum.dia tu baca ayat ayat dalam bible kat saya..Paderi beritahu selepas ni saya tidak akan diganggu mimpi.Sebelum balik paderi bagi saya Salib dia suruh gantung kat dinding bilik.lepas tu balik.saya pun ikut apa yang paderi suruh.
Mimpi hari ketiga datang lagi.Pagi pun saya bangun picari kawan baik melayu.Saya cerita apa yang belaku 3hari ni.Dia pun terkejut terus bawa saya jumpa Imam surau.Masa tu saya rasa malu pulak sebab pernah gaduh ngan tok imam.saya tunggu kat motor.kawan saya tu pi cerita kat tok imam.Tok imam tu pun keluar dari pintu pagar terus peluk saya..saya terkejutlah.tok imam suruh kami masuk dalam.Tok imam pun panggil tok bilai sekali.setelah datang Tok Bilai,Dari A sampai Z saya cerita habis,masa tu yang buat saya pelik ialah tok imam dan tok bilai air mata mereka kuar.saya pun terkejut juga.saya masa tu pikir..buat apa mereka menangis pada hal hal ini tak bekaitan ngan mereka.
Saya terus bangun dan beredar dari situ..dalam pikiran saya ..mereka ni gila kah?tiba tiba menangis.
Hari keempat.mimpi sudah tiada.Kali ini mimpi.kedengaran orang baca Quran pada saya.Saya tahu tu ayat quran sebab saya pernah dengar dulu kawan saya baca.Kedengaran orang baca quran pada saya... dari mula saya tido sampai lah pagi subuh..kedengaran orang baca quran waktu malam saya tidur sampai subuh..belarut 1minggu,lepas seminggu saya pun terus pi jumpa tok imam ngan seorang diri.Saya cerita kat tok imam.lepas hari tu saya balik.tiap tiap malam orang baca quran kat saya.Imam tanya masih igt tak apa yg dibaca?saya tidak tahu macamana nak baca.Tok imam pun mula baca Al-fatiha.Tok imam baca dan sampai ayat di Alhamdulillah hirobbil A'lami..tertiba saya boleh baca ayat yang seterus nya sampai habis..imam pun terkejut.dan tanya pernah ada orang ajar saya.saya kata tak pernah..itupun saya dengar waktu saya tidur.Ayat Quran sampai subuh orang tu baca kat saya.Imam pun tanya.Ah heng sekarang u dapat hidayah dari Allah.orang meluk islam 2 jenis.1 ialah dapat dari mimpi kedua ialah orang tu kawin ngan pompuan melayu .Tok imam pun tanya.heng,kalau saya tanya ah heng boleh terima islam tak?saya kali ini dengan hati yang cukup tenang.saya kata boleh terima.Tok imam panggil seorang lagi.Barulah saya tahu kena ada 2saksi.datanglah tok bilai.imam tanya.ah heng u meluk islam tu kerana kerelaan dan tiada paksaan dari orang.saya kata kerelaan sendiri.Imam pun bawa saya mandi.lepas mandi..imam pun suruh saya ucap 2kalimah syadah.saya pun ucap 2kalimah syadah.saya diislamkan hari Jumaat. ..inilah kisah mimpi saya meluk islam.dan ini adalah kisah selepas islam Sini saya cerita selepas saya meluk islam,pada mulanya saya pi kursus saudara baru selama 4bulan.Pada Mulanya saya plan nak cerita selepas 2-3tahun tunggu yang masa sesuai.Disini saya tak tulis nama pejabat agama tu...Waktu saya meluk islam.saya dah bagitau jgn kirim sebarang risalah islam kepada alamat rumah saya.saya kata surat meluk islam dan kad islam saya dtg pejabat ambil sendiri..Mereka kata baik...Lepas tu saya pun balik ke tempat belajar..Bulan january saya balik rumah masa tu ada cuti.Saya masuk rumah shaja..tgk muka keluarga semacam shaja.Abang pun buang surat islam dan kad islam depan saya..masa tu hati saya marah betul(dalam hati tu saya marah.saya kata dalam hati..celaka betul ni pejabat agama..haram jadah dan sebagainya.Sudah janji tak akan kirim.tetapi tetap kirim jugak)saya pun mula beri penjelasan.segala penjelesan tak terima.misalnya.saya cakap.saya islam tetapi tetap bangsa cina..Abang terus cakap..bukan.u islam u melayu sudah.dalam sejam kami begaduh..mereka tanya bekali-kali nak kuar islam ke tak..saya kata tak..saya tetap masih pendirian saya.saya islam saya cina.Abang sulung saya marah lalu bangun dan pukul saya.gigi depan saya patah 2.yang patah tajam tu tertebus mulut bawah saya.(nanti saya postkan tempat gigi.sampai skerang belum buat gigi palsu sbb kurang kewangan)Mak hanya tengok dan menangis.lepas tu.abang kata u mau islam u keluar dari rumah ini.saya pun keluar dari rumah.waktu tu dah malam.saya pun keluarlah dari rumah dengan sehelai sepingang.pilah saya ke masjid.nak minta tidur semalam.tetapi tidak dibenarkan,saya pun jalan ke bus station dekat bandar penjalanan dari taman ke bus station ambil masa 1jam.sampai shaja kat bus station..duduk kat kerusi sana.terjumpa seorang pakcik.dia nampak mulut saya bengkak dan air darah.dia tanya..adik gaduh ke?saya kata tidak.saya pun cerita kat pakcik tu..pakcik tu terus bawa saya ke klinik swasta.disebabkan gigi saya patah.doktor tu suruh saya pi ketempat kawan dia.dia kata akan call kawan dia buka untuk cabut gigi patah yang separuh kat mulut.setelah mulut bawah saya dijahit 2jarum.Doktor tu terus bawa saya ke ketempat kawan dia.klinik pegigian untuk cabut gigi patah yang tertinggal dalam mulut,setelah selesai semua,saya kata tiada wang nak bayar.Pakcik tu kata dia bayar.doktor hanya ambil separuh harga.lepas tu.saya balik ke bustation untuk rehat.pakcik tu tanya nak pi mana.saya kata belum tahu.pakcik tu hulurkan Rm50 untuk saya.lepastu dia pun balik.
Hari kedua saya pi kat pejabat agama.cerita apa yang belaku.Tak sangka saya dapat bantuan sebanyak Rm50.saya bagitau pegawai tu.Dalam Rm50.saya boleh beli apa?nak beli baju seluar dan barang kegunaan pun tak cukup,Pegawai kata proseder memang hanya dapat bantuan Rm50.saya kata baik dan beri salam dengan mata yang merah.lepas tu saya pi kat masjid.terjumpa imam masjid dan cerita.imam masjid tanya nak pi mana.saya kata tak berani kat sini..saya kata nak pi kuala lumpur..imam terus bawa saya pimakan dan beli tiket bus.Imam beri saya Rm100.saya pun naik bus.ke kuala lumpur.sampai dikuala lumpur.saya mula cari kerja..sbb masa tu..tiada wang nak beli kasut.tak jadi pulak kerja.saya pun berehat kat masjid..datang seorang pakcik.dia kata tengok saya dah berapa hari kat sini.saya pun cerita hal saya pada pakcik.pakcik tu.pun bawa saya pi beli pakaian ,bag gallas dan barang kegunaan harian.pakcik tu kata..anak pi belajar dulu.pi kelantan belajar kat pondok.pakcik tu beri saya sedikit wang lalu beli tiket ke kelantan.mulalah saya cari pondok.dapatlah saya masuk pondok untuk belajar agama.pernah saya post kat fb..saya nak beli toto dan sebagainya.pada masa raya cina saya ada balik rumah..masa tu tumpang duk kat surau.saya sebelum masuk magrib dan selepas magrib saya ada balik rumah..tetapi mereka tahu saya tetap masih dalam islam.mereka tak keluar langsung.saya hanya berdiri dipagar sampai magrib.selpas magrib saya datang kembali sampai isyak.tetapi macam orang bodoh saya diri kat pagar..mereka tak keluar langsung.kalau tak salah saya.saya buat pekara yang sama selama beberpa hari.hari terakhir cina..saya masih igt lagi..hari tu hari kebesaran orang Hakka pada raya ketujuh.saya balik.dan lihat abang keluar dengan sebungkus oren dan beri angpao kat saya.mereka tak cakap apa apa.saya pun beredar dengan hati yang gembira.saya pikir perasaan mereka dah mula turun akan terima saya kut.saya pun pi tunggu bus..saya pun buka orange cina makan.sambil tu buka angpao tu..aduuhhh.dalam angpao tu bukannya ada duit..tetapi duit tu adalah untuk guna waktu sembah dan bakar pada orang meninggal.Makna keluarga saya ialah anak cina mereka sudah mati.dan saya yang begama islam bukan lagi ahli keluarga.sedihh saya.pernah saya mohon zakat 3kali .3kali tak diluluskan.petama kali saya mohon..sebabkan borang kena tulis hurut besar.saya tulis hurut besar,borang bantuan zakat saya ditolak...kali kedua saya mohon lagi skali lagi,kali ni saya tulis dengan teliti,Borang lengkap..ada surat pengesah hospital besar dan dokor.pimasjid tunggu pengerusi cop masjid. saya pun pergi masjid minta bantuan.Imam masjid nak tolong saya.dia pi bagitau AJK masjid..AJK masjid pun datang pada saya.AJK masjid kata mereka tak ada peruntukan untuk kes macam ni. Imam datang dan masukan Rm150 dalam poket saya dan meluk saya..maaf dik.saya hanya bantu tetapi peraturan masjid tak benarkan.saya hanya mampu tolong sebanyak ni. Dan mulalah saya belajar kat pondok.Selepas raya ni..saya akan mulalah pejalanan baru saya...Ada ramai tanya saya dah kawin ke belum..sebenar yang paling sakit yalah hal ni..saya cintan ngan perempuan tu selama 8tahun rancang tahun ni kawin 14-20-2015.tetapi saya islam dapat tentangan besar dari keluaarga ya..akhirya putus cinta...

Wednesday 8 July 2015

KISAH WALI ALLAH & ISTERI YANG BANYAK BERLETER


Lebih kurang dalam 500 tahun yang lepas tinggal seorang Wali Allah S.W.T yang bernama Syeikh Abdurrahman banjar Al Bani... 
Syeikh Abdurrahman mempunyai seorang isteri.
Isterinya ini setiap hari akan berleter "berleterrr... berleterrr.. berleterrr"

Tapi Syeikh Abdurrahman ini hanya bersabar saja, tiap2 hari mendengar leteran dari isteri nya...
Bertahun tahun begitu Sehingga pada Satu hari Syeikh Abdurrahman sudah tidak tahan lagi, leteran isterinya semakin lama semakin tajam, semakin lama semakin pedas, semakin tegas maka ia tidak dapat menahan dengan leteran itu..

Lalu Syeikh Abdurrahman mengambil keputusan lari dari rumahnya, maka beliau naik ke kawasan pergunungan dan diatas gunung itu ade GUA, sebaik saja dia memasuki gua itu dia berjumpa dengan dua orang yang sedang beribadah kepada Allah disitu...

Salah Seorang bertanya pada Syeikh Abdulrrahman:
"Jika kamu ingin menyertai kami, boleh tapi satu syarat"

"Apa syarat nya?? " tanya Syeikh Abdurrahman Banjar Al Bani..

Jawab si fulan "Ketika giliran kamu membawa makanan, kamu kene bawa makanan untuk kita bertiga"...

"Baiklah, tidak ade masalah"...

Pada keesokkan pagi salah seorang dari mereka berdoa pada Allah S.W.T.
dengan kuasa Allah S.W.T dikabulkan doanya, datang makan yang dibawanya..

Pada tengaharinya seorang lagi berdoa pada Allah S.W.T. bertawasul...

Syeikh Abdurrahman ketika itu dia tidak tahu yang dia itu seorang Wali Allah yang dia tahu dia sedang lari dari isterinya...

Sampai giliran Syeikh Abdurrahman berdoa, maka dia pun berdoa,
Subhanallah, Allah Kabulkan doanya datangkan makanan dihadapan mereka... apabila mereka makan bersama sama kemudian makanna yang dirasakan itu lebih lazat dari mereka berdua, 2 orang itu bertanya pada Syeikh Abdurrahman 

" Mengapa makanan kamu lebih lazaat dari makanan kami berdua?? Dengan siapa kamu bertawassul??"

Syeikh abdurrahman menjawab : " jika kamu hendak tahu dengan siapa aku bertawassul dengan syarat kamu berdua kene beritahu dulu dengan siapa kamu bertawassul.."

Lalu salah seorang itu beri tahu pada Syeikh Abdurrahman :- 

" kami datang diatas arahan Syeikh kami, untuk datang ke hadramaut ini untuk menuntut daripada seorang wali Allah yang kami dengar dari mulut Syeikh kami namanya Syeikh Abdurrahman banjar Al Bani, sejak kami datang kesini kami bertawassul dengan nama orang ini saja."

Syeikh Abdurrahman terkejut :- "SUBHANALLAH!!! nama yang kamu sebut itu adalah nama aku sendiri."

"SUBHANALLAH Betul ke?? " lalu ia dipeluk, di cium lantas seorang itu bertanya: "wahai Syeikh dengan Siapa kamu bertawassul?"

"Aku tidak tahu dengan siapa aku bertawassul, aku hanya bertawassul dengan orang kamu bertawassul..." 
(Yakni Syeikh bertawassul dengan dirinye sendiri)

"Wahai Syeikh Abdurrahman daripada mana kamu dapat kedudukan tinggi seperti ini??"

"Aku tidak mempunyai ibadat yang banyak, amalan sunat yang banyak, qiamulai tidak banyak cuma biasa biasa sahaja... Tapi mungkin dengan satu asbab menaikan aku darjat yang tinggi ini, selama ini bertahun tahun aku bersabar dengan leteran isteri ku.."

Mereka berdua berkata: "iyee mungkin mungkin dengan sebab kamu bersabar dengan isteri kamu menaikan darjat kamu tinggi ini"....

Syeikh Abdurrahman :- "Jadi mengapa aku terus duduk disini tidak patut lagi aku disini, aku patut bersabar dengan isteri aku dan makam ku akan terus meningkat..."

Lalu Syeikh Abdurrahman pun balik kerumah nye, waktu itu malam.. 
Sebaik saja sampai dirumah, Syeikh mengetuk pintu
"tukk! Tukk! Tuk!" Assalamualaikum
"Tuk! Tukk! Tukk!" Assalamualaikum

Lalu terdengar suara isterinya dari dalam :- " TIDUR LUAR BANG!!"

"YA ALLAH!! Xpe2 ini peningkatan makam, jangan sia sia kan"

Syeikh "Baiklahhh.."

Keesokkan subuh harinya isterinya bukak pintu dan berkata :- 

"Haa baru sekarang abang tahu abang mencapai tahap wali kerana saya, selame nie dengan leteran saya dengan sabar abg pada saya membuatkan abang mencapai tahap Wali.."

Apakah maksud semua ini??? 
Rupa rupanya isterinya Pun Wali Allah juga....

Sunday 5 July 2015

RUQYAH PENGHANCUR JIN





(Warning: Yang memiliki kedekatan atau persahabatan dan kasih sayang dengan Jin, jangan baca tulisan ini. Ini khusus untuk Hamba Allah musuh syaitan yang Abadi).
Saya akan mengutip penjelasan dari Syaikh Muhammad Abduh Maghawuri dalam kitabnya Hiwarun Sahinun Ma’a Jinnin Muslimin Wa Jinnin Masihiyyin mengenai Pengalaman Beliau dalam membinasakan jin yang membandel dengan ayat-ayat Al-Qur’an. Pada halaman 71 beliau menceritakan kisahnya:
Dalam pengembaraanku untuk mengadakan pengobatan ruqyah syar’iyyah dengan ayat-ayat Al_Qur’an ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepada saya, yang mana pertanyaan-pertanyaan itu saya kira perlu untuk diketahui para pembaca. Inilah pertanyaan-pertanyaan tersebut:
Pertanyaan pertama : Bolehkah kita membaca ayat-ayat al-Qur’an yang dapat membinasakan jin sampai tewas? Apakah ini termasuk perbuatan zalim atau bukan?
Jawab:
Ya boleh membaca ayat-ayat itu untuk membinasakan jin. Tapi ada syaratnya. Dan itu bukan termasuk perbuatan zalim. Ibnu Taimiyyah pernah membaca ayat-ayat tersebut. Juga Imam Ibnu Abdissalam dan Ibnu Nadim. Adapun syaratnya ialah :
Selama jin itu bersikeras untuk tetap tinggal di dalam tubuh seseorang dan tidak mau keluar. Apabila dia menipu atau mempermainkan kita seperti masuk kembali setelah keluar. Dia mau keluar tapi dengan menyakiti orang yang sakit itu. Dia mau keluar tapi akan menyusup ke dalam tubuh orang lain lagi.

Pergunakanlah ayat-ayat pembinasa jin ini sebijaksana mungkin, dan ayat-ayat ini tidak digunakan untuk setiap kasus kesurupan jin , bacalah ayat-ayat diatas secara berurutan dan tiap ayat bisa diulang-ulang.

Ayat ini juga bisa dibacakan pada air caranya ialah dengan memasukkan sebagian tangan kita dalam air lalu setiap selesai satu surat kita hembuskan hawa dari mulut yang membaca ayat tersebut kedalam air (sebagian ludah kita masuk dalam air) lalu bisa disimburkan ketubuh pasien atau diminumkan, reaksi yang akan didapat sangat dahsyat sebab akan membuat jin tersebut sangat tersiksa hingga menggelepar-gelepar seperti disembelih, akan lebih sempurna jika dimasukkan dalam air itu 7 lembar daun bidara yang sudah dihaluskan dicampur dengan garam.
Sumber : Ustaz Nuruddin Al Indunissy
Surah Al-Fatihah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

Surah Al-Baqara, Verse 137:
فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنتُم بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوا وَّإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Surah Aal-e-Imran, Verse 181:
لَّقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

Surah An-Nisa, Verse 14:
وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُّهِينٌ

Surah Al-Anaam, Verse 93:
وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمْ يُوحَ إِلَيْهِ شَيْءٌ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثْلَ مَا أَنزَلَ اللَّهُ وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنفُسَكُمُ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ

Surah Al-Araf, Verse 117:
وَأَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَلْقِ عَصَاكَ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ

Surah Al-Araf, Verse 118:
فَوَقَعَ الْحَقُّ وَبَطَلَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Surah Al-Araf, Verse 119:
فَغُلِبُوا هُنَالِكَ وَانقَلَبُوا صَاغِرِينَ

Surah Al-Araf, Verse 120:
وَأُلْقِيَ السَّحَرَةُ سَاجِدِينَ

Surah Al-Anfal, Verse 12:
إِذْ يُوحِي رَبُّكَ إِلَى الْمَلَائِكَةِ أَنِّي مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِينَ آمَنُوا سَأُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوا فَوْقَ الْأَعْنَاقِ وَاضْرِبُوا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ

Surah Al-Anfal, Verse 13:
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَمَن يُشَاقِقِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Surah Al-Anfal, Verse 14:
ذَٰلِكُمْ فَذُوقُوهُ وَأَنَّ لِلْكَافِرِينَ عَذَابَ النَّارِ

Surah Al-Anfal, Verse 17:
فَلَمْ تَقْتُلُوهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ قَتَلَهُمْ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ رَمَىٰ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءً حَسَنًا إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Surah Al-Anfal, Verse 50:
وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

Surah At-Taubah, Verse 26:
ثُمَّ أَنزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَنزَلَ جُنُودًا لَّمْ تَرَوْهَا وَعَذَّبَ الَّذِينَ كَفَرُوا وَذَٰلِكَ جَزَاءُ الْكَافِرِينَ

Surah At-Taubah, Verse 35:
يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ

Surah Yunus, Verse 88:
وَقَالَ مُوسَىٰ رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَن سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَىٰ أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّىٰ يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ

Surah Hud, Verse 56:
إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُم مَّا مِن دَابَّةٍ إِلَّا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Surah Hud, Verse 67:
وَأَخَذَ الَّذِينَ ظَلَمُوا الصَّيْحَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دِيَارِهِمْ جَاثِمِينَ

Surah Hud, Verse 82:
فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ

Surah Hud, Verse 83:
مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ

Surah An-Nahl, Verse 1:
أَتَىٰ أَمْرُ اللَّهِ فَلَا تَسْتَعْجِلُوهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Surah Al-Isra, Verse 18:
مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا

Surah Al-Isra, Verse 81:
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Surah Taha, Verse 97:
قَالَ فَاذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِي الْحَيَاةِ أَن تَقُولَ لَا مِسَاسَ وَإِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَّن تُخْلَفَهُ وَانظُرْ إِلَىٰ إِلَٰهِكَ الَّذِي ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا لَّنُحَرِّقَنَّهُ ثُمَّ لَنَنسِفَنَّهُ فِي الْيَمِّ نَسْفًا

Surah Al-Anbiya, Verse 11:
وَكَمْ قَصَمْنَا مِن قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا آخَرِينَ

Surah Al-Anbiya, Verse 12:
فَلَمَّا أَحَسُّوا بَأْسَنَا إِذَا هُم مِّنْهَا يَرْكُضُونَ

Surah Al-Anbiya, Verse 13:
لَا تَرْكُضُوا وَارْجِعُوا إِلَىٰ مَا أُتْرِفْتُمْ فِيهِ وَمَسَاكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْأَلُونَ

Surah Al-Anbiya, Verse 14:
قَالُوا يَا وَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ

Surah Al-Anbiya, Verse 15:
فَمَا زَالَت تِّلْكَ دَعْوَاهُمْ حَتَّىٰ جَعَلْنَاهُمْ حَصِيدًا خَامِدِينَ

Surah Saba, Verse 48:
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَّامُ الْغُيُوبِ

Surah Saba, Verse 49:
قُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَمَا يُبْدِئُ الْبَاطِلُ وَمَا يُعِيدُ

Surah Saba, Verse 50:
قُلْ إِن ضَلَلْتُ فَإِنَّمَا أَضِلُّ عَلَىٰ نَفْسِي وَإِنِ اهْتَدَيْتُ فَبِمَا يُوحِي إِلَيَّ رَبِّي إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ

Surah Saba, Verse 51:
وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ فَزِعُوا فَلَا فَوْتَ وَأُخِذُوا مِن مَّكَانٍ قَرِيبٍ

Surah Saba, Verse 52:
وَقَالُوا آمَنَّا بِهِ وَأَنَّىٰ لَهُمُ التَّنَاوُشُ مِن مَّكَانٍ بَعِيدٍ

Surah Saba, Verse 53:
وَقَدْ كَفَرُوا بِهِ مِن قَبْلُ وَيَقْذِفُونَ بِالْغَيْبِ مِن مَّكَانٍ بَعِيدٍ

Surah Saba, Verse 54:
وَحِيلَ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ مَا يَشْتَهُونَ كَمَا فُعِلَ بِأَشْيَاعِهِم مِّن قَبْلُ إِنَّهُمْ كَانُوا فِي شَكٍّ مُّرِيبٍ

Surah Adh-Dhariyat, Verse 10:
قُتِلَ الْخَرَّاصُونَ

Surah Adh-Dhariyat, Verse 11:
الَّذِينَ هُمْ فِي غَمْرَةٍ سَاهُونَ

Surah Adh-Dhariyat, Verse 12:
يَسْأَلُونَ أَيَّانَ يَوْمُ الدِّينِ

Surah Adh-Dhariyat, Verse 13:
يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُونَ

Surah Adh-Dhariyat, Verse 14:
ذُوقُوا فِتْنَتَكُمْ هَٰذَا الَّذِي كُنتُم بِهِ تَسْتَعْجِلُونَ

Surah Al-Qamar, Verse 19:
إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي يَوْمِ نَحْسٍ مُّسْتَمِرٍّ

Surah Al-Qamar, Verse 20:
تَنزِعُ النَّاسَ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ مُّنقَعِرٍ

Surah Al-Qamar, Verse 21:
فَكَيْفَ كَانَ عَذَابِي وَنُذُرِ

Surah Al-Haaqqa, Verse 1:
الْحَاقَّةُ

Surah Al-Haaqqa, Verse 2:
مَا الْحَاقَّةُ

Surah Al-Haaqqa, Verse 3:
وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ

Surah Al-Haaqqa, Verse 4:
كَذَّبَتْ ثَمُودُ وَعَادٌ بِالْقَارِعَةِ

Surah Al-Haaqqa, Verse 5:
فَأَمَّا ثَمُودُ فَأُهْلِكُوا بِالطَّاغِيَةِ

Surah Al-Haaqqa, Verse 6:
وَأَمَّا عَادٌ فَأُهْلِكُوا بِرِيحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍ

Surah Al-Haaqqa, Verse 7:
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ حُسُومًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيهَا صَرْعَىٰ كَأَنَّهُمْ أَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍ

Surah Al-Haaqqa, Verse 8:
فَهَلْ تَرَىٰ لَهُم مِّن بَاقِيَةٍ

Surah An-Naziat, Verse 1:
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقًا

Surah An-Naziat, Verse 2:
وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطًا

Surah An-Naziat, Verse 3:
وَالسَّابِحَاتِ سَبْحًا

Surah An-Naziat, Verse 4:
فَالسَّابِقَاتِ سَبْقًا

Surah An-Naziat, Verse 5:
فَالْمُدَبِّرَاتِ أَمْرًا

Surah An-Naziat, Verse 6:
يَوْمَ تَرْجُفُ الرَّاجِفَةُ

Surah An-Naziat, Verse 7:
تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ

Surah An-Naziat, Verse 35:
يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنسَانُ مَا سَعَىٰ

Surah Al-Burooj, Verse 10:
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ

Surah Al-Alaq, Verse 15:
كَلَّا لَئِن لَّمْ يَنتَهِ لَنَسْفَعًا بِالنَّاصِيَةِ

Surah Al-Alaq, Verse 16:
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ

Surah Al-Alaq, Verse 17:
فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ

Surah Al-Alaq, Verse 18:
سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ