Thursday 9 March 2017

KEHENDAK ALLAH


Suatu hari ketika Ibrahim Khawas melintasi daerah Syria terlihatlah olehnya pohon-pohon delima. Ibrahim Khawas mengekang hasratnya dan tak sebiji pun dari delima-delima itu yang dia makan kerana semuanya asam, sedang yang dia inginkan adalah yang rasanya manis. Tidak berapa lama kemudian ketika memasuki lembah dia menemukan orang yang terbaring, lemah dan tidak berdaya. Ulat-ulat telah merayapi tubuhnya, tebuan berdesingan di sekelilingnya dan kadang-kadang menyengatnya. Melihat keadaan yang menyedihkan itu, timbullah rasa kasihannya. Setelah menghampirinya dia bertanya kepadanya. "Bolehkah aku mendoakanmu agar engkau terlepas dari penderitaan ini?"

'Tidak", jawab orang itu.

"Mengapa", aku bertanya

"Kerana kesembuhan adalah kehendakku dan penderitaan ini adalah kehendak-Nya"

"Setidak-tidaknya izinkanlah aku mengusir tebuan-tebuan itu", pujukku.

"Khawas", dia menjawab, "usirlah hasratmu terhadap buah-buah delima yang manis rasanya itu. Apakah perlunya engkau mengganggu diriku? Berdoalah untuk kesembuhan hatimu sendiri. Apakah perlunya engkau mendoakan kesembuhan jasmaniku?"

"Bagaimanakah engkau tahu bahwa aku bernama Khawas?"

"Barang siapa mengenai Allah, maka tidak sesuatu pun yang tersembunyi daripadanya", dia menjawab.

"Bagaimanakah perasaanmu terhadap  tebuan-tebuan ini? aku bertanya pula.

"Selama tebuan-tebuan itu menyengat tubuhku dan ulat-ulat ini menggigit-gigit tubuhku, aku merasa berbahagia", jawabnya.

Sumber : Kitab Tazkiratul Auliya Karangan Syeikh Fariddudin Attar.

No comments:

Post a Comment