Thursday 9 March 2017

MAKBULNYA DOA BARAKH


Nabi Musa Kalimullah as disuruh meminta kepada Barakh untuk melakukan solat istisqa’ (solat minta hujan) untuk kaum Bani Israil, sesudah mereka tertimpa kemarau selama 7 tahun.

Nabi Musa as keluar untuk mengerjakan solat istisqa’ untuk mereka, dengan berjumlah 70 ribu orang. Maka Allah Azza wa Jalla menurunkan wahyu kepada Nabi Musa as, “Bagaimana Aku mengabulkan doa mereka, dimana mereka telah digelapkan oleh dosa-dosanya, hati mereka itu keji. Mereka berdoa kepadaku dengan tidak yakin dan merasa aman dari siksaanKu. Pergilah pada salah seorang dari hambaKu yang bernama Barakh. Maka katakanlah kepadanya supaya ia keluar untuk melaksanakan solat istisqa’, sehingga Aku mengabulkan doanya.

Maka Nabi pun bertanya-tanya tentang Barakh, mereka tiada satu pun yang mengenal.

Hingga pada suatu hari Nabi Musa berjalan-jalan di suatu jalan, tiba-tiba seorang hamba hitam telah berada di hadapannya. Dan antara dua mata hamba itu berdebu dari bekas sujud dan di lehernya diikat dengan kain selimut. Maka Nabi Musa as mengetahuinya dengan nur Allah Azza wa Jalla.

Maka Nabi Musa memberi salam kepadanya dan bertanya, “Siapakah namamu?”

Hamba hitam itu menjawab, “Barakh!”

Nabi Musa berkata, “Jadi kamu ini, yang kami cari-cari semenjak beberapa waktu. Bangunlah dan bersolat istisqa’ bersama-sama kami.”

Maka hamba hitam itu bangun. Dan ia mengucapkan di dalam doanya, “Bukankah semua ini dari perbuatan Mu? Bukankah semua ini dari kesantunan Mu? Kiranya apakah yang tampak bagi Mu? Adakah kurang untukMu akan mata air Mu? Ataukah angin yang melawan kepada perintah Mu? Atau telah habis apa yang ada pada Mu? Ataukah kerana kerasnya kemarahan Mu atas orang-orang yang berdosa? Bukankah Engkau Maha Pengampun sebelum Engkau menciptakan orang-orang yang berbuat kesalahan? Telah Engkau ciptakan rahmat dan Engkau telah menyuruh dengan kasih sayang. Ataukah Engkau perlihatkan kepada kami bahwasanya Engkau enggan. Ataukah Engkau khawatir akan luput waktu dimana akan Engkau segerakan siksaan?”

Yang meriwayatkan terus berkata, “Maka senantiasa Barakh pada tempatnya. Sehingga basahlah kaum Bani Israil dengan tetes-tetes hujan. Dan Allah Ta’ala menumbuhkan rumput dalam setengah hari, sehingga datanglah orang-orang penggembala unta.”

Maka kembalilah Barakh, lalu ia dijemput oleh Musa as.

Barakh bertanya, “Bagaimana kamu melihat, ketika saya mengadu kepada Tuhanku? Bagaimana Dia menginsafkan aku?”

Lalu Nabi Musa minta pengertian daripadanya, maka Allah Ta’ala menurunkan wahyu kepadanya, “Bahwa doa Barakh membuat Aku tersenyum .”

Sumber : Kitab Ihya Ulumuddin Karangan Imam Ghazali.

No comments:

Post a Comment