Saturday 15 April 2017

KISAH SEDEKAH KEPADA PELACUR, ORANG KAYA DAN PENCURI


 Dari Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menceritakan tentang seorang lelaki (dari Bani Israil). Lelaki itu berkata (dalam hatinya), “Sungguh saya akan memberi satu sedekah (pada malam ini), maka ia keluar membawa harta sedekahnya, lalu (dengan diam-diam) ia letakkan sedekahnya itu di tangan seorang pencuri  (tanpa ia ketahui bahwa orang itu pencuri). Pagi harinya orang-orang ramai membicarakan bahwa  seorang pencuri telah diberi sedekah (tadi malam). Maka lelaki itu berkata, “Allahumma lakal hamdu (Ya Allah! Bagi-Mu segala puji. Sedekahku telah jatuh ke tangan seorang pencuri).”

(Pada malam kedua ia berniat lagi) katanya, “Aku akan memberi sedekah lagi.” Maka ia pun keluar membawa sedekahnya, lalu (dengan diam-diam) ia meletakkannya di tangan seorang wanita pelacur (tanpa ia ketahui bahwa wanita itu pelacur). Pagi harinya orang-orang pun  ramai membicarakan bahwa seorang pelacur telah diberi sedekah (tadi malam). Maka lelaki itu berkata, “Allahumma lakal hamdu (Ya Allah! Bagi-Mu segala puji. Sedekahku telah jatuh ke tangan seorang pelacur).”

(Pada malam ketiga ia pun berniat lagi) katanya, “Aku akan memberi satu sedekah.” Maka ia keluar membawa sedekahnya, lalu (dengan diam-diam) ia meletakkannya di tangan orang kaya (tanpa diketahuinya bahwa ia orang kaya). Pagi harinya orang-orang ramai membicarakan bahwa orang kaya telah di diberi sedekah (tadi malam). Maka lelaki itu berkata “Allahumma lakal hamdu (Sedekahku telah jatuh ke tangan) seorang pencuri,pezina dan orang kaya).”

Kemudian ia dimimpikan oleh seseorang bahwasanya dikatakan padanya, ‘(Sedekahmu telah diterima). Adapun sedekahmu pada seorang pencuri, maka kerananya ia telah berhenti dari perbuatan mencurinya; adapun sedekahmu pada seorang pelacur, maka kerananya ia telah berhenti dari perbuatan lacurnya; dan adapun sedekahmu pada orang kaya, maka kerananya ia telah mendapat pelajaran sehingga ia pun mulai menginfakkan harta yang telah dikurniakan Allah kepadanya (di jalan Allah)’.” (HR. Bukhari dan muslim).

Sumber : Kitab Tafsir Munir Karangan Syeikh Wahbah Az Zuhaili.

No comments:

Post a Comment