Thursday, 4 August 2016

BERJALAN ATAS AIR


Suatu ketika Hasan Al Basri ingin pergi ke suatu tempat. Ia lalu menyusuri tebing-tebing di pinggir sungai Tigris sambil merenung-renung. Tiba-tiba Habib Al Ajami muncul di tempat itu.

"Imam, mengapakah engkau berada di sini?", Habib bertanya. "Aku ingin pergi ke suatu tempat namun perahu belum juga tiba", jawab Hasan.

"Guru, apakah yang telah terjadi terhadap dirimu? Aku telah mempelajari segala hal yang ku ketahui dari dirimu. Buanglah rasa iri kepada orang-orang lain dari dalam dadamu. Tutuplah matamu dari kesenangan-kesenangan dunia. Sedarilah bahwa penderitaan adalah sebuah kurniaan yang sangat berharga dan sedarilah bahwa segala urusan berpulang kepada Allah semata-mata. Setelah itu turunlah dan berjalanlah di atas air".

Selesai berkata demikian Habib menginjakkan kaki ke permukaan air dan meninggalkan tempat itu. Melihat kejadian ini, Hasan merasa pusing dan jatuh pingsan. Ketika ia siuman orang-orang bertanya kepadanya: "Wahai imam kaum Muslimin, apakah yang telah terjadi terhadap dirimu?"

"Baru saja muridku Habib mencela diriku, setelah itu ia berjalan di atas air dan meninggalkan diriku sedang aku tidak dapat berbuat apa-apa. Jika di akhirat nanti sebuah suara menyerukan: 'Laluilah jalan yang berada di atas api yang menyala-nyala sedang hatiku masih lemah seperti sekarang ini, apakah dayaku?"

Di kemudian hari Hasan bertanya kepada Habib: "Habib, bagaimanakah engkau mendapatkan kesaktian-kesaktianmu itu?"

Habib menjawab: "Dengan memutihkan hatiku sementara engkau menghitamkan kertas".

Hasan berkata: "Pengetahuanku tidak memberi manfaat kepada diriku sendiri, tetapi kepada orang lain".

Sumber : Kitab Tazkiratul Aulia Karangan Fariduddin Al Attar

No comments:

Post a Comment