Thursday 4 August 2016

KISAH TERLUPANYA HAFALAN AL QURAN


Pada suatu hari, ketika Abu 'Amr, seorang ahli tafsir terkemuka sedang mengajarkan al-Qur'an, tak disangka-sangka datanglah seorang pemuda tampan ikut mendengarkan pembahasannya. Abu 'Amr terpesona memandang sang pemuda dan secara mendadak lupalah ia akan setiap kata dan huruf dalam al-Qur'an. la sangat menyesal dan gelisah kerana perbuatannya itu. Dalam keadaan seperti ini pergilah ia mengunjungi Hasan al basri dari Bashrah untuk mengadukan kegelisahan hatinya itu.

"Guru", Abu 'Amr berkata sambil menangis dengan sedih. "Begitulah kejadiannya. Setiap kata dan huruf al-Qur'an telah hilang dari ingatanku". Hasan begitu terharu mendengar keadaan Abu 'Amr.

"Sekarang ini adalah musirn haji", Hasan berkata kepadanya. "Pergilah ke Tanah Suci dan tunaikanlah ibadah haji. Sesudah itu pergilah ke Masjid Khaif. Di sana engkau akan bertemu dengan seorang tua. Jangan engkau langsung menegurnya tetapi tunggulah sampai keasyikannya beribadah selesai. Setelah itu barulah engkau mohonkan agar ia mau berdoa untukmu".

Abu 'Amr menuruti petuah Hasan. Di ruangan Masjid Khaif Abu 'Amr melihat seorang tua yang patut dimuliakan dan beberapa orang yang duduk mengelilingi dirinya. Beberapa saat kemudian masuklah seorang lelaki yang berpakaian putih bersih. Orang-orang itu memberi jalan kepadanya, mengucapkan salam dan setelah itu mereka pun berbincang-bincang dengan dia. Ketika waktu shalat telah tiba, lelaki tersebut meminta diri untuk meninggalkan tempat itu. Tidak berapa lama kemudian yang lain-lainnya pun pergi pula, sehingga yang tertinggal di tempat itu hanyalah si orang tua tadi.

Abu 'Amr menghampirinya dan mengucapkan salam.

"Dengan nama Allah, tolonglah diriku ini", Abu 'Amr berkata sambil menangis. Kemudian menerangkan dukacita yang menimpa dirinya. Si orang tua sangat prihatin mendengar penuturan Abu 'Amr tersebut, lalu menengadahkan kepala dan berdoa. "Belum lagi ia merendahkan kepalanya", Abu'Amr mengisahkan, "semua kata dan huruf al-Qur'an telah dapat ku ingat kembali. Aku bersujud di depannya karena begitu syukurnya".

"Siapakah yang telah menyuruhmu untuk menghadap kepadaku?", orang tua itu bertanya kepada Abu 'Amr. "Hasan dari Bashrah", jawab Abu 'Amr.

"Jika seseorang telah mempunyai imam seperti Hasan", lelaki tua tersebut berkata, "mengapa ia memerlukan imam yang lain? Tapi baiklah, Hasan telah menunjukkan siapa diriku ini dan kini akan ku tunjukkan siapakah dia sebenarnya. Ia telah membuka selubung diriku dan kini ku buka pula selubung dirinya".

Kemudian orang tua itu meneruskan, "Lelaki yang berjubah putih tadi, yang datang ke sini setelah waktu shalat 'Ashar, dan yang terlebih dahulu meninggalkan tempat ini serta dihormati orang orang lain tadi, ia adalah Hasan. Setiap hari setelah melakukan shalat 'Ashar di Bashrah ia berkunjung ke sini, berbincang-bincang bersamaku, dan kembali lagi ke Bashrah untuk shalat Maghrib di sana. Jika seseorang telah mempunyai imam seperti Hasan, mengapa ia masih merasa perlu memohonkan doa dari diriku ini?"

Sumber : Kitab Tazkiratul Aulia Karangan Fariduddin Al Attar

No comments:

Post a Comment