Friday 5 January 2018

CARA MEMAAFKAN


Setelah selesai menunaikan ibadah haji, Abu Hafshin Al Haddad kembali ke Baghdad, Sahabat-sahabat Junaid menyambut kedatangannya.

"Ole-ole apakah yang kau bawa untuk kami?", tanya Junaid kepadanya.

"Yang hendak aku katakan inilah ole-oleku", jawab Abu Hafshin. "Mungkin sekali di antara sahabat-sahabat kita ada yang tidak sanggup menghadapi kehidupan ini seperti yang seharusnya. Jika tingkah lakunya kepadamu kurang sesuai, carilah ke dalam dirimu sebuah alasan untuk memaafkannya, lalu maafkanlah kesalahannya itu. Bila debu salah faham tidak dapat dihilangkan kerana maaf itu, sedang kau berada di pihak yang benar, cari pula alasan untuk memaafkannya lalu maafkan perbuatannya itu. Apabila debu salah faham tetap tidak dapat dihilangkan, cari pula alasan lain walau sampai empat puluh kali. Apabila debu itu tidak dapat dihilangkan sedang engkau berada di pihak yang benar, dan keempat puluh alasan itu tidak dapat mengimbangi kesalahan yang telah dilakukannya terhadap dirimu, maka duduklah dan berkatalah kepada dirimu sendiri: 'Betapa keras kepala dan betapa kelam hatimu ini! Betapa kesat hatimu, betapa buruk kelakuanmu, betapa angkuhnya engkau! Saudaramu telah mengajukan empat puluh alasan agar kesalahannya dimaafkan, tetapi engkau tidak dapat menerima alasan-alasan itu dan tetap membenci dia. Aku berlepas tangan terhadapmu. Engkau tahu apa yang kau inginkan, berbuatlah sekehendakmu!"

Junaid sangat kagum mendengar kata-kata ini. "Tetapi siapakah yang mempunyai kekuatan seperti itu?" Junaid bertanya kepada dirinya sendiri.

Sumber : Kitab Tazkiratul Auliya Karangan Syeikh Fariddudin Attar.

No comments:

Post a Comment