Sunday 5 February 2017

KEMARAHAN HATIM AL ASAMM


Sa'ad bin Muhammad ar-Razi mengisahkan, telah bertahun-tahun lamanya aku menjadi murid Hatim dan selama itu baru sekali aku melihatnya dalam keadaan marah. Hatim pergi ke pasar dan di sana dilihatnya seorang pedagang sedang menangkap salah seorang langganannya sambil berteriak-teriak.

"Berkali-kali ia mengambil daganganku, kemudian memakannya dan tidak mau membayar".

Hatim segera menengahi: "Tuan, bermurah hatilah!" "Aku tak sudi bermurah hati. Yang aku inginkan adalah wangku sendiri", jawab si pedagang.

Segala pujukan Hatim tidak ada gunanya. Hatim menjadi marah, dilepaskannya jubahnya dan dengan disaksikan orang banyak dihamparkannya jubah itu ke atas tanah. Jubah itu penuh dengan wang emas, semuanya asli, tidak ada yang palsu.

"Ayo, ambillah wang ini sejumlah yang menjadi hakmu," kata Hatim. Awas, jangan ambil lebih daripada itu, jika tidak ingin tanganmu akan terkena penyakit sampar".

Si pedagang mengambil wang sejumlah yang menjadi haknya. Tetapi ia tidak dapat menahan diri, sekali lagi diulurkannya tangannya hendak mengambil lebih banyak, tetapi seketika itu juga tangannya terkena penyakit sampar.

Sumber : Kitab Tazkiratul Auliya Karangan Syeikh Fariddudin Attar

No comments:

Post a Comment