Wednesday, 21 May 2014

IMAM AHMAD HANBAL DAN TUKANG PEMBUAT ROTI


Kisah ini terjadi pada masa Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah. Ketika itu Imam Ahmad hendak menghabiskan malamnya di dalam masjid, akan tetapi ia terhalang untuk bermalam di dalam masjid, kerana di larang oleh penjaga masjid. Ia terus berusaha meminta izin, namun tidak membuahkan hasil. Lalu, Imam Ahmad berkata kepada si penjaga," Saya akan tidur di tempat kakiku berpijak ini." Dan, benar, Imam Ahmad bin Hanbal tidur di tempat kakinya berpijak. Lalu penjaga masjid mengusirnya dari lokasi masjid. Imam Ahmad bin Hanbal adalah seorang syaikh yang berwibawa, serta terlihat tanda-tanda kesolehan dan ketakwaan pada dirinya.

Seorang tukang roti yang melihat Imam Ahmad di usir, si tukang roti melihat penampilannya, ia menawarkan tempat bermalam. Maka, Imam Ahmad bin Hanbal pergi bersama tukang roti itu, dan ia begitu memuliakannya.

Lalu si tukang roti mengambil adunan untuk membuat roti. Imam Ahmad mendengar si tukang roti membaca istighfar dan terus membaca istighfar. Waktu berlalu sekian lama dan ia tetap dalam keadaan tersebut. Imam Ahmad merasa takjub, keesokan harinya ia bertanya kepada si tukang roti tentang tindakannya membaca istighfar semalam. Ia menjawab bahwa selama membuat adunan ia terus membaca istighfar.

Imam Ahmad bertanya," Apakah kamu mendapatkan faedah dari istighfar yang kamu baca?" Imam Ahmad mengajukan pertanyaan ini, sedangkan ia mengetahui bermacam faedah istighfar. Ia mengetahui keutamaan istighfar, dan ia mengetahui faedah-faedah istighfar.

Si tukang roti menjawab," Ya, demi Allah. Tidak sekalipun aku memanjatkan doa melainkan doaku terkabulkan, kecuali satu permohonan." Imam Ahmad bertanya," Permohonan apa itu?" Si tukang roti menjawab ," Melihat Imam Ahamd bin Hanbal."
Imam Ahmad berkata," Akulah Ahmad bin Hanbal. Demi Allah, sungguh aku telah ditarik untuk mendatangimu!". 

No comments:

Post a Comment